VISI DAN MISI KOTA DEPOK
VISI MISI KOTA DEPOK 2011-2016
Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota
Depok Tahun 2011–2016 selaras dengan arahan Rencana pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006–2025 untuk pembangunan
daerah tahap kedua. Perumusan visi dan misi ini dilakukan untuk menjawab
permasalahan umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi
umum daerah yang diperkirakan akan berlaku.
Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Kota Depok serta mempertimbangkan budaya yang hidup
dalam masyarakat, maka visi Pemerintah Kota Depok tahun 2011–2016 yang
hendak dicapai dalam tahapan kedua Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kota Depok adalah :
Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera
Maju didefinisikan sebagai :
- Kota yang maju dalam pelayanan publik, serta warganya berbudaya dan berakhlak mulia.
Sejahtera didefinisikan sebagai :
- Kota yang aman dan nyaman, serta warganya hidup makmur dan bahagia.
Misi
Sebagai penjabaran visi Pemerintah Kota Depok diatas disusunlah misi
pembangunan Kota Depok 2011 – 2016 dalam rangka mewujudkan visi Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera, dengan rincian sebagai berikut :
- Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi informasi;
- Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal;
- Mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang nyaman;
- Mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religius.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu yang diinginkan. Tujuan juga bisa digunakan
sebagai evaluasi dan pengendalian terhadap misi yang telah disusun.
Sementara sasaran merupakan tolok ukur keberhasilan misi yang dijalankan
dalam mencapai Tujuan. Berikut ini beberapa tujuan dan sasaran setiap
misi Pembangunan Kota Depok Tahun 2011–2016 :
Misi I (Pertama) : Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis
teknologi informasi.
Tujuan misi pertama adalah :
- Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sasaran
Tujuan : A. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Sasaran dari tujuan ini adalah : Meningkatnya pelayanan yang efisien, efektif dan transparan.
Tujuan : B. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sasaran dari tujuan ini adalah :
- Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan;
- Meningkatnya tertib administrasi kependudukan;
- Meningkatnya ketertiban dan ketentraman masyarakat;
- Meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana.
Misi II (Kedua) : Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
Tujuan misi kedua adalah :
- Mengembangkan potensi ekonomi lokal dan investasi daerah;
- Mengoptimalkan pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah.
Sasaran
Tujuan : A. Mengembangkan potensi ekonomi lokal dan investasi daerah.
Sasaran dari tujuan ini adalah :
1. Meningkatnya kemandirian dan daya saing Koperasi dan UKM;
2. Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan;
3. Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif;
4. Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa;
5. Berkembangnya pariwisata daerah;
6. Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat;
7. Meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja.
Tujuan : B. Mengoptimalkan pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah.
Sasaran dari tujuan ini adalah :
- Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal;
- Meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah.
Misi III (Ketiga) : Mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang nyaman
Tujuan misi ketiga adalah :
- Meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur dasar;
- Menciptakan kondisi kota yang ramah lingkungan.
Sasaran
Tujuan : A. Meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur dasar.
Sasaran dari tujuan ini adalah :
- Meningkatnya kualitas permukiman;
- Tertanganinya kemacetan kota;
- Tertanggulanginya banjir;
- Meningkatnya sanitasi lingkungan.
Tujuan : B. Menciptakan kondisi kota yang ramah lingkungan.
Sasaran dari Tujuan ini adalah :
Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup.
Misi IV (Keempat) : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul, kreatif dan religius
Tujuan misi keempat adalah :
- Menciptakan iklim kondusif bagi berkembangnya kreativitas dan prestasi masyarakat;
- Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, berbangsa dan beragama;
- Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Sasaran
Tujuan : A. Menciptakan iklim kondusif bagi berkembangnya kreatifitas dan prestasi masyarakat.
Sasaran dari Tujuan ini adalah :
- Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan;
- Berkembangnya potensi pemuda, olah raga dan seni budaya.
Tujuan : B. Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, berbangsa dan beragama.
Sasaran dari Tujuan ini adalah :
- Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan;
- Meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga.
Tujuan : C. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Sasaran dari Tujuan ini adalah :
- Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat;
- Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
VISI MISI KOTA DEPOK 2006-2011
Perumusan visi dan misi ini dilakukan
berdasarkan hasil analisis dari kondisi umum daerah yang berlaku saat
ini, dan prediksi kondisi umum daerah yang diperkirakan akan berlaku di
masa mendatang. Visi dan misi jangka menengah lima tahunan, yang akan
ditetapkan pemangku jabatan WaliKota selama periode jabatannya tahun
2006-2011, mencerminkan prioritas pembangunan Kota Depok untuk lima
tahun ke depan.
VISI RPJMD KOTA DEPOK
Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk lima tahun ke depan, yaitu: ”Menuju Kota Depok yang melayani dan mensejahterakan”. Visi Walikota yang tertuang dalam RPJMD Kota Depok lima tahun ke depan, terkandung pengertian yaitu Melayani
berarti meningkatkan kualitas pelayanan aparatur dan penyediaan sarana
dan prasarana bagi warga Depok dengan meningkatkan kemampuan lembaga dan
aparatur pemerintahan dalam memberikan dan menyediakan barang-barang
publik dengan cara-cara yang paling efisien dan meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah. Mensejahterakan berarti
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan potensi
ekonomi yang dapat memberikan lapangan pekerjaan dan kehidupan bagi
masyarakat banyak dan juga keuangan daerah.
Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Depok 2006-2011, mencerminkan bahwa titik berat
pembangunan lima tahun ke depan Kota Depok adalah penataan
pemerintahan yang berorientasi pada kualitas pelayanan dan penyediaan
barang-barang publik dan juga penyediaan sarana prasarana ekonomi untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat, sebagai landasan untuk tahapan
pembangunan RPJMD berikutnya.
Visi jangka menengah lima tahunan Kota
Depok, dilandasi oleh analisis kondisi umum daerah saat ini dan prediksi
kondisi umum ke depan Kota Depok yaitu:
a. Adanya tekanan yang sangat berat
terhadap kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup Kota Depok saat ini,
akibat pertumbuhan penduduk, yang mana pada tahun 2011 kepadatan
penduduk Kota Depok akan mencapai 7.887 orang per kilometer persegi,
sedangkan pada tahun 2005 tingkat kepadatan penduduknya baru 6.696 orang
per kilometer persegi. Hal ini berarti terjadi peningkatan jumlah
penduduk Kota Depok dari tahun 2005 sebanyak 1.374.000 orang menjadi
1.667.000 orang pada tahun 2011. Hal ini juga akan berakibat terjadinya
persaingan untuk mendapatkan sumberdaya lahan, sumberdaya air dan
sumberdaya lainnya. Diprediksikan di masa depan tekanan terhadap
lingkungan hidup akan semakin berat, sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk Kota Depok. Tekanan terhadap geomorfologi dan lingkungan hidup
dirasakan warga Depok sebagai problem serius berupa: kemacetan
lalulintas, kerusakan lingkungan seperti situ, masalah kebersihan
lingkungan dan sampah.
b. Adanya berbagai permasalahan
demografi Kota Depok saat ini, terutama permasalahan kepadatan penduduk,
jumlah angkatan kerja dan juga tingkat pendidikan tenaga kerja yang
tersedia masih didominasi tingkat pendidikan rendah, hampir 38,30%
tenaga kerja yang tersedia masih berpendidikan SD ke bawah sedangkan
yang berpendidikan diploma keatas hanya mencapai 11,10%, sehingga
masalah kualitas dan kompetensi tenaga kerja yang tersedia juga
merupakan satu permasalahan daerah yang perlu mendapat perhatian khusus
dan lebih fokus dalam mencari solusinya, selain itu jumlah pencari
kerja yang meningkat terus dari tahun ke tahun juga merupakan persoalan
yang harus segera ditanggulangi. Sehingga prediksi kondisi demografi di
masa mendatang mengindikasikan adanya peningkatan intensitas terhadap
permasalahan-permasalahan demografis tersebut. Dalam hal ini warga Depok
merasakan adanya gejala masalah serius: peningkatan pengangguran, biaya
pendidikan dan biaya sosial lainnya yang tinggi, juga masalah ketaatan
masyarakat dalam menggunakan sarana prasarana umum seperti ketertiban
penggunaan jalan/trotoar.
c. Adanya kondisi ekonomi dan
sumberdaya alam Kota Depok saat ini, yang sudah mengerucut pada struktur
ekonomi tertentu, yaitu struktur ekonomi moderen yang bertumpu pada
sektor tersier dan didukung sektor sekunder, untuk pengembangan sektor
tersier ini juga merupakan masalah yang sudah harus ditangani dari saat
ini, yaitu mengembangkan aktivitas usaha perdagangan dan jasa yang
mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi karena selama ini dominasi
pertumbuhan ekonomi di sektor tersier ini adalah perdagangan bidang
retail dalam sekala usaha kecil yang mempunyai nilai tambah yang juga
kecil secara ekonomi.
d. Adanya sumbangan PDRB yang dominan
dari Sektor Sekunder, namun persentase jumlah penduduk Kota Depok yang
terlibat di sektor ini makin menurun dari tahun ke tahun. Hal ini antara
lain disebabkan adanya perbaikan efisiensi yang terus menerus pada
lapangan usaha industri pengolahan (manufaktur) dan lapangan usaha
Listrik, Gas & Air minum. Di masa depan, efisiensi industri
pengolahan akan meningkat terus akibat dari adanya kemajuan teknologi
mesin-mesin, sehingga pengurangan tenaga kerja manusia tidak dapat
dihindari. Walaupun sektor sekunder memberikan nilai tambah yang besar
kepada PDRB Kota Depok, namun hanya sedikit jumlah penduduk yang bekerja
di sektor ini. Dalam hal ini warga Depok merasakan kekurangan lapangan
kerja dan kebutuhan akan pelatihan kerja yang tepat yang sangat
dibutuhkan untuk menanggulangi masalah di bidang ketenaga kerjaan.
e. Adanya peningkatan signifikan pada
persentase jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Tersier, walaupun
kontribusi sektor ini terhadap PDRB makin mengecil. Kontribusi PDRB yang
kecil dengan jumlah pekerja yang banyak, mengindikasikan bahwa nilai
tambah yang dihasilkan masing-masing pekerja sangat kecil. Perlu ada
upaya peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia di
sektor ini agar nilai tambah yang dihasilkan masing-masing pekerja
menjadi besar. Sehingga total kontribusi nilai tambahnya terhadap PDRB
menjadi besar. Di masa depan diprediksikan bahwa tumpuan utama ekonomi
Kota Depok akan lebih condong ke sektor tersier. Dalam hal ini warga
Depok merasakan kebutuhan pelatihan kerja, kebutuhan pemberantasan buta
huruf, kebutuhan tempat perdagangan (pasar) yang layak, kebutuhan
pengaturan izin mini market.
f. Adanya kondisi sosial budaya Kota
Depok yang saat ini sudah mengarah pada budaya metropolis yang multi
etnis dan dari berbagai tingkat intelektualitas, namun masih dalam
ikatan satu homogenitas agama tanpa mengucilkan agama minoritas. Di masa
depan, kondisi sosial budaya yang ada akan terus berkembang dan ikatan
homogenitas agama akan masih ada dengan kadar yang berbeda. Di lain
pihak warga Depok merasakan terjadinya peningkatan penggunaan narkoba,
perjudian, pelacuran yang merupakan penyakit masyarakat yang tidak dapat
dilepaskan dari persoalan secara menyeluruh yang terjadi di Kota Depok
dan masalah sosial lainnya yaitu menfasilitasi warga lanjut usia
terlantar.
g. Adanya kondisi sarana dan
prasarana Kota Depok yang saat ini cukup baik dalam segi kualitas,
walaupun masih kurang dalam segi rasio kuantitas per penduduk, terutama
rasio rumah sakit umum per penduduk. Di masa depan diprediksikan rasio
jumlah sarana dan prasarana per penduduk di Kota Depok akan semakin
kecil akibat tidak sebandingnya pertumbuhan jumlah penduduk dengan
pertumbuhan jumlah sarana dan prasarana umum yang merupakan kebutuhan
dasar dari masyarakat. Dalam hal ini warga Depok merasakan kerusakan
jalan, kekurangan kualitas dan jumlah pasar, kekurangan kualitas dan
jumlah sarana kesehatan dan pendidikan, kekurangan kualitas pelayanan
air bersih, kekurangan kualitas terminal dan stasiun kereta api, serta
kekurangan sarana olah raga dan seni budaya. Hal ini harus menjadi
prioritas utama program kerja pemerintah Kota Depok sesuai dengan Visi
dan Misi kepala daerah terpilih periode tahun 2006 sampai dengan 2011.
h. Adanya kondisi Pemerintahan Kota
Depok yang saat ini semakin dituntut untuk meningkatkan kinerja dalam
segi kualitas pelayanan, kehandalan pelayanan, cepat tanggap dalam
pelayanan, keyakinan pelayanan, bagi rasa dan perhatian dalam
pelayanan. Diprediksikan di masa depan tuntutan terhadap kinerja
pemerintahan akan semakin tinggi. Dalam hal ini warga Depok merasakan
kebutuhan akan ketertiban, transparansi, dan akuntabilitas dalam
pemungutan-pemungutan biaya administrasi oleh pemerintah kepada
masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan seperti kependudukan (KTP,
Kartu Keluarga) dan biaya perizinan (IMB, dan lain-lain), serta
kebutuhan akan sosialisasi PERDA yang terkait dengan kepentingan
masyarakat.
MISI RPJMD KOTA DEPOK
Untuk mewujudkan Visi RPJMD Kota Depok lima tahun ke depan, maka telah dirumuskan Misi RPJMD tahun 2006-2011 yaitu:
a. Mewujudkan pelayanan yang ramah, cepat dan transparan
b. membangun dan mengelola sarana dan prasarana infrastruktur yang cukup, baik dan merata.
c. Mengembangkan perekonomian masyarakat, dunia usaha dan keuangan daerah.
d. Meningkatkan kualitas keluarga, pendidikan, kesehatan dan kesejahtera an masyarakat berlandaskan nilai-nilai agama.
a. Mewujudkan pelayanan yang ramah, cepat dan transparan
b. membangun dan mengelola sarana dan prasarana infrastruktur yang cukup, baik dan merata.
c. Mengembangkan perekonomian masyarakat, dunia usaha dan keuangan daerah.
d. Meningkatkan kualitas keluarga, pendidikan, kesehatan dan kesejahtera an masyarakat berlandaskan nilai-nilai agama.
Penjabaran 4 (empat) misi RPJMD Kota
Depok Tahun 2006-2011 dimaksudkan untuk memayungi arah kebijakan dan
strategi pencapaian program pembangunan lima tahunan yaitu:
Misi Pertama,
MEWUJUDKAN PELAYANAN YANG RAMAH, CEPAT DAN TRANSPARAN.
Pada misi ini dititikberatkan pada
peningkatan kualitas pelayanan publik yang diharapkan dapat meningkatkan
indeks kepuasan masyarakat pengguna layanan, dengan kebijakan strategis
pencapaiannya diantaranya peningkatan integrasi pelayanan melalui
pembentukan pelayanan terpadu terhadap beberapa jenis pelayanan
pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat investor
dengan pelayanan yang ramah, cepat dan transparan.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
diperlukan pula adanya penyesuaian waktu dan jangkauan pelayanan
terhadap beberapa jenis pelayanan tertentu yang memudahkan akses
masyarakat memperoleh pelayanan seperti halnya pelayanan kesehatan yang
diberikan pada hari Sabtu. Selain itu kebijakan strategis yang
diperlukan adalah pengembangan sistem informasi pelayanan
(e-government), pengembangan konsep penilaian kinerja pelayanan serta
penerapan penilaian kinerja pelayanan tersebut.
Kebijakan pemekaran kecamatan dari 6
kecamatan menjadi 10 kecamatan serta penataan kewenangan Walikota
seperti pendelegasian kewenangan kepada kecamatan dan kelurahan
diharapkan dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang
direncanakan dapat diwujudkan pada tahun 2007.
Dalam rangka mewujudkan peningkatan
kualitas pelayanan tersebut, maka diperlukan pula kebijakan pengembangan
kapasitas pemerintahan daerah melalui penataan kelembagaan, keuangan
dan sumber daya manusia, baik melalui pelatihan etika pelayanan maupun
kegiatan lainnya. Selain itu diperlukan pula peningkatan peran dan
fungsi legislatif, peningkatan kualitas pengawasan, peningkatan kualitas
produk hukum daerah serta peningkatan kerjasama antar lembaga. Pada
misi ini juga perlu dikembangkan peningkatan kualitas perencanaan daerah
dan partisipasi publik melalui peningkatan kualitas perencanaan dan
pengendalian pembangunan yang aspiratif dan partisipatif.
Misi kedua,
MEMBANGUN DAN MENGELOLA SARANA & PRASARANA INFRASTRUKTUR YANG CUKUP, BAIK DAN MERATA.
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan
pendistribusian pelayanan sarana dan prasarana yang merata di seluruh
wilayah Kota Depok. Hal ini dilakukan melalui peningkatan pelayanan
transportasi dengan kegiatan pembangunan, serta peningkatan,
rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi seperti
pembukaan ruas jalan baru maupun dengan pembangunan ruas jalan tol serta
pengembangan manajemen transportasi. Misi ini juga menekankan pada
kebijakan peningkatan pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup
seperti peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup, pengendalian
banjir serta meningkatkan manajemen pengelolaan persampahan di TPA
maupun TPS. Sebelum ini paradigma pengelolaan sampah hanya sebatas
kumpul-angkut-buang dengan tetap meninggalkan masalah. Meskipun ada
program “sanitary landfill” di TPA tetapi dalam kenyataannya berakhir
dengan “open dumping” yang meninggalkan masalah. Oleh karena itu,
paradigma pengelolaan sampah perlu dirubah secara bertahap kearah
“Reduce-Reuse-Recycle-Participation” sehingga tidak semua sampah akan
menjadi masalah, sebaliknya akan berkontribusi membuka lapangan kerja.
Paradigma ini dapat dilakukan dengan membangun Sistem Pengolahan dan
Pengelolaan Sampah Terpadu (SIPESAT) berupa unit-unit pengelolaan sampah
di berbagai kawasan perumahan, kawasan pemukiman penduduk, kawasan
industri, pasar dan berbagai areal publik. Selain menciptakan tenaga
kerja serta potensi pendapatan daerah.
Pada misi kedua ini juga menekankan pada
pengendalian tata ruang dan bangunan secara efektif dan efisien melalui
revisi Perda RTRW 2006-2010, sehingga diharapkan dapat mengendalikan
ruang terbuka hijau dan kawasan terbangun. Kebijakan lainnya pada misi
ini yaitu meningkatkan kualitas lingkungan permukiman melalui penataan
lingkungan permukiman terutama di wilayah squatter (pemukiman tak
berijin) serta juga melalui peningkatan jangkauan layanan air bersih.
Misi ketiga
MENGEMBANGKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT, DUNIA USAHA DAN KEUANGAN DAERAH.
Melalui misi ketiga ini akan melahirkan
berbagai kebijakan, diantaranya peningkatan perekonomian masyarakat
melalui peningkatan jaringan kemitraan koperasi, UKM dan dunia usaha;
meningkatkan investasi daerah berbasis tenaga kerja dengan menciptakan
kebijakan yang memberi kemudahan bagi investor yang disertai dengan
peningkatan kualitas tenaga kerja terlatih. Kebijakan lainnya adalah
meningkatkan agribisnis perkotaan dan pelayanan pertanian; mengembangkan
pusat pertumbuhan perekonomian baru dengan menyiapkan kawasan niaga
industri yang ramah lingkungan; meningkatkan kapasitas keuangan daerah
melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dan manajemen pengelolaan
keuangan daerah, serta peningkatan akuntabilitas pengadaan barang dan
jasa melalui sertifikasi pejabat pembuat komitmen dan panitia pengadaan
barang dan jasa. Di bidang pariwisata akan dilakukan kebijakan
pengembangan potensi pariwisata, seni dan budaya melalui peningkatan
pelestarian seni dan budaya; dan pengembangan obyek wisata.
Misi Keempat.
MENINGKATKAN KUALITAS KELUARGA, PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI AGAMA.
Pada misi ini beberapa
kebijakan yang disusun diantaranya meningkatkan perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan, serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan, baik melalui
peningkatan peran serta dunia usaha dalam penyelenggaraan pendidikan
maupun melalui gerakan masyarakat peduli pendidikan.
Misi keempat ini juga menggulirkan
kebijakan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
pelayanan kesehatan yang lebih baik melalui penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama bagi masyarakat ekonomi lemah
berupa Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin (Askeskin) melalui penyediaan
dana pendampingan dari APBD dengan kerjasama antara Pemerintah Kota dan
12 Rumah Sakit Swasta di Depok serta 4 Rumah Sakit di luar Depok.
Peningkatan pelayanan kesehatan juga dilakukan dengan peningkatan
pelayanan puskesmas menjadi puskesmas DTP (rawat inap).
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
ini juga dilakukan melalui penyelenggaraan dan peningkatan kesehatan
keluarga, peningkatan kewaspadaan pangan dan gizi, penanganan penyakit
menular serta penyakit tidak menular serta penyelenggaraan promosi
kesehatan dengan motto PHBS (perilaku hidup bersih sehat) lebih baik
mencegah dari pada mengobati.
Kebijakan terhadap pemberdayaan
masyarakat dilakukan melalui peningkatan penanganan masalah-masalah
sosial, penyelenggaraan jaminan sosial seperti pemberian santunan
kematian yang diintegrasikan melalui asuransi kematian yang
pelaksanaannya dilakukan melalui sistem informasi administrasi
kependudukan (SIAK) Kota Depok, pelaksanaan nikah gratis sebagai upaya
untuk melegalkan status perkawinan, terutama bagi masyarakat miskin.
Selain itu dikembangkan juga kebijakan peningkatan pelayanan hak-hak
dasar masyarakat melalui peningkatan kualitas kehidupan beragama,
peningkatan kualitas kehidupan politik, peningkatan kualitas
penyelenggaraan manajemen kependudukan, pembinaan organisasi
kemasyarakatan serta penganggulangan bencana.
Pada misi ini juga akan dilakukan
kebijakan peningkatan potensi dan prestasi olah raga, serta
meningkatkan pemahaman dan pengamalan prinsip serta nilai agama yang
benar dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk akhlak, moral,
mental yang mulia, spirit dan daya juang yang tinggi serta jiwa inovatif
dan kewirausahaan yang profesional. Dengan nilai-nilai tersebut warga
Depok diharapkan dapat membangun basis komunitas yang mandiri dalam
menopang kokohnya kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar