TARIAN

Gong SiBolong Kesenian Tradisional Kota Depok

Kesenian Tradisional Gong SiBolong Pusaka Jaya merupakan kesenian asli dari daerah Kota Depok. Mungkin sebagian warga depok khususnya kecamatan Beji sudah mengetahui kesenian tersebut. Namun, banyak juga warga depok yang belum mengetahuinya. Untuk itu sebagai warga depok khususnya yang bertempat tinggal diwilayah Tanah Baru yang disebut-sebut sebagai wilayah ditemukannya Gong SiBolong ini, saya tertarik untuk membahas dan sedikit memberikan informasi untuk warga depok khususnya dan semua yang sudah membaca tulisan ini pada umumnya.
http://yulitanurmalasari.files.wordpress.com/2011/01/bolong22.jpg 
Sejarah Gong SiBolong ini pun tergolong unik, karena juga merupakan sebuah cerita atau legenda dari masyarakat Depok. Kisah ini di mulai abad ke 16, saat itu Kampung Tanah Baru masih lebih banyak hutan dan rawa, dimana penduduknya sangat sedikit dan umumnya bertani. Di Kampung Tanah Baru tersebut kerap kali terdengar bunyi-bunyian suara Gamelan di malam hari, namun ketika sumber dari suara tersebut dicari tak satu pun orang yang dapat menemukannya. Di tahun 1648, Seorang warga yang merupakan alim ulama dari Ciganjur bernama Pak Jimin menemukan sumber bunyi tersebut, yang ternyata memang seperangkat gamelan. Namun ternyata tidak ada orang yang memainkannya. Lokasi penemuannya adalah di sekitar Curug Agung di aliran sungai krukut. Pak jimin pun hanya sanggup membawa sebuah gong yang bolong di tempat pukulnya, gendang, dan bende. Ketika Pak Jimin kembali lagi bersama beberapa tetangganya untuk menggambil sisa perangkat gamelan itu, ternyata perangkat gamelan lainnya sudah raib. Ketiga alat music tersebut akhirnya diberi nama Si Gledek, karena bunyinya yang nyaring. 
Gong SiBolong, baru dilengkapi sehingga menjadi satu set gamelan yang bisa dimainkan ketika berada di tangan Pak Tua Galung (Pak Jerah). Pak jerah melengkapinya dengan satu set gendang, dua set saron, satu set kromong, satu set kedemung, satu set kenong, terompet, bende serta gong besar. Ini pula yang menandai terbentuknya Kelompok Kesenian Gong SiBolong.
Kelompok Kesenian ini ketika tampil menampilkan serangkaian pertunjukan antara lain ajeng, ngayuban, dan ngbing. Ajeng, adalah permainan gamelan khas Depok, yang dentumannya mirip gamelan Bali. Nayuban, merupakan penampilan tarian Khas asal tanah Baru, yang merupakan cikal bakal tarian doger karawang, dan jaipongan. Gong SiBolong pun sekarang menjadi nama dari kelompok kesenian khas kota Depok. Tak tanggung tanggung kelompok kesenian ini pernah memenangkan juara 1 dalam pagelaran kesenian Jawa Barat Travel Exchange 2008
http://yulitanurmalasari.files.wordpress.com/2011/01/bolong3.jpg   
Jika Anda semua penasaran dan ingin melihatnya, Anda dapat melihat replikanya di sebuah tugu yang berada didaerah Tanah Baru, Depok. Disana terdapat replika Gong SiBolong diatas tugu tersebut. Sebagian besar warga Depok pasti mengetahui sebuah tugu tersebut. Tugu itu terletak pada sebuah persimpangan jalan, sehingga jangan heran ketika tugu tersebut menjadi sebuah patokan untuk menunjukan wilayah Tanah Baru. Namun, sedikit orang yang mengetahui apa sebenarnya Tugu tersebut.
Namun sayangnya kesenian yang merupakan aset Kota Depok itu kini terancam punah. Sebab menurut generasi penerus ketujuh kesenian Gong SiBolong, saat ini tidak ada generasi muda di Kota Depok yang mau mempelajari kesenian tersebut.
Berikut ini adalah silsilah kesenian Gong si Bolong yang bersumber dari H.Holil (cucu dari H.damong Putra dari Pak Tua Jimin tahun 1913)
1. Pak Tua Jimin (ciganjur)
2. Pak Anim (curug)
3. Pak Tua Galung (tanah baru)
4. Pak Saning (tanah baru)
5. Nyai Asem (tanah baru)
6. Pak Bagol (tanah baru)
7. Pak Buang Jayadi (tanah baru)
8. Pak Kamsa S atmaja (tanah baru)
9. Pak Buang Jayadi (tanah baru)
Kesenian Gong SiBolong, telah menjadi kesenian khas Depok. Terlepas benar atau tidak legenda penemuannya. Kesenian ini Patut lah dilestarikan sebagai salah satu kesenian khas dan budaya Depok.


kesenian Gong Sibolong Buang Jayadi selaku pewaris kesenian Gong Sibolong, mengatakan bahwa awal terbentuknya kesenian ini berawal dari ditemukannya seperangkat alat musik tradisional Sunda yang ditemukan oleh Jimin pada tahun 1648 di daerah Ciganjur (sekarang masuk wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan). Kesenian ini banyak ditanggap karena keanehannya.

Sejarah Gong Sibolong ini pun tergolong unik. Alkisah pada abad ke-16, Kampung Tanah Baru pada saat itu sebagain besar masih berupa hutan dan rawa. Penduduknya sangat sedikit dan umumnya bertani. Dikampung Tanah Baru tersebut kerap kali terdengar bunyi-bunyian suara gamelan di malam hari, tetapi ketika sumber dari suara tersebut dicari tak satu pun orang yang dapat menemukannya.

Di tahun 1648, seorang warga yang merupakan alim ulama dari Ciganjur bernama Pak Jimin menemukan sumber bunyi tersebut, yang ternyata memang seperangkat gamelan. Namun ternyata tidak ada orang yang memainkannya.

Lokasi penemuannya adalah di sekitar Curug Agung di aliran sungai Krukut. Pak Jimin pun hanya sanggup membawa sebuah gong yang bolong di tempat pukulnya, gendang dan bende. “Ketika Pak Jimin kembali lagi bersama beberapa tetangganya untuk mengambil sisa perangkat gamelan itu, ternyata perangkat gamelan lainnya sudah raib. Ketiga alat musik tersebut diberi nama di Gledek. Karena bunyinya yang nyaring,” tutur Buang Jayadi, bercerita ihwal kesenian tradisional Gong Sibolong yang merupakan warisan kakek buyutnya.

Dari tangan Jimin, Gong diwariskan kepada Pak Tua Galung (Jerah). Di tangan Jerah inilah Gong Sibolong dilengkapi dengan kendang, saron dan kromong, kedemung, kenong, terompet, bende, serta gong besar. Ini pula yang menandai terbentuknya Kelompok Kesenian Gong Sibolong dan eksistensinya terus dipertahankan oleh Buang Jayadi yang merupakan generasi ke sembilan.

Seperti yang dilakukan oleh para pendahulunya. Gong Sibolong mengawali pergelaran dengan komposisi musik instrumen “Cara Bali”. Dinamai demikian karena menilik suara gamelan yang dimainkan tidak beda jauh dengan gamelan Bali.

Baru setelah gamelan pembuka diteruskan dengan tari Tayub dan diselingi instrumen “Ajeng” kemudian Nayub lagi dengan lagu “Bangket”, dan begitu seterusnya.

Gong Sibolong pun sekarang menjadi nama dari kelompok kesenian khas Kota Depok. Kelompok kesenian ini pernah memenangi juara 1 dalam pergelaran kesenian Jawa Barat Travel Exchange 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar